MESSAGE : LEADERSHIP VIEW in RECONSTRUCT OF MALAYSIAN NATION
Ladies and Gentleman,
In reply to the Article posted :
A call for a united Malaysia and the search for a new visionary leader
and
Mahathir’s sharp hitting press statement and as hard as ever against Ian Chin
We as well, all concerned about all Malaysian private small entrepreneurs local or overseas, the Hindraf, and other sulking Chinese overseas. We have been out of Malaysia, for a reason : We were discriminated, because we were SINCERE. We have disengaged our ties with arrogant Malaysia, for a very long time, but we are there, among you. But now, time had passed, the Malaysian Politics is getting arrogant, and we will return and we will step in. Its not that on our personal interest, but, nit all had gone out for voting recently, and not all has to be dwelled into the UMNO supremacy arrogant leadership. We will make some other calls in few more days to contact, our potential assignees. We will have some thoughts to be delivered. In the name of our beloved country. We are back. Lets not speculate. We Malaysia, is already late.
Ladies and Gentleman,
We are Malaysians. We are Overseas. We are the Baby Boomers. We are not Zionist. We are not religious group. We are Your Brothers and Sisters we speak the language of HUMANITY, ERADICATION of POVERTY, ANTICIPATION of REPUBLIC of DEMOCRACY, PROCLAMATION of ECONOMIC CONTRACT and for a FAST FORWARD PROBLEM SOLVING the MAKING of MALAYSIA MALAYSIA.
We were there once, we have been sidelined, we have been bought over and being collateralized for the nation success. But, we were discriminated by the power and arrogant leaders in Malaysia, locally and overseas. We have watched the sufferings and figured the mathematical listings alphabetically, substianted for freedom in a place called REPUBLIC of MALAYSIA. the current turmoil in Malaysia is a ploy by your ownself, to face the current ongoing global effect by the oil issue. We had put ourselves together in the name of love of our nation back home, called Malaysia.
Malaysia oh Malaysia, kau lah kiambang ku, kau lah mawar ku, kau lah seroja ku. Tidak akan ada pepatah lain selain menghidup kan nama mu, mengharumkan nama mu, di kala kami luar Malaysia. Malaysia oh Malaysia, tiada satu kehampaan pun dalam kami merendah kan diri bertakbir sendirian di kejauhan dari kampung halaman, meneguk air dari kasih manusia yang memberi kami belas dan kasihan di perantauan. Cuma kami dah jelak hancur perasaan dan semakin kasian melihat tantangan yang diaturkan kepada Malaysia oh malaysia, oleh pengkhianat bangsa yang ada di sebalik pohon di sebalik tembok kekusaan mereka di Malaysia, baik oleh rakyat kita sendiri atau pun dari bangsa luar yang menetap di Malaysia, yang mengkhianat dan tidak menyayangi Malaysia wahai tanah air ku.
We posted this article in reply to the article written as below:
You had said, in the recent message you gave as below:
..“As for the Umno Youth protest … I don’t think these people should protest at this time because they are not being deprived themselves, you see. But it doesn’t mean that just because a few people protest that everyone is thinking the same way. Just because some people protest, in my opinion, it doesn’t mean the entire community is protesting.”
Supporters of the new Malaysia say that the messiness is to be expected, it is part of the transformation of the country from a dictatorial-style of government to a democracy. They also argue that there is more accountability now and that change, though unseen, is taking place in Malaysian society. The public no longer is cowed by authority or willing to put up with the excesses of the past.
The painful process of learning to walk again, and to do it right, is necessary. In a few years’ time, Malaysia will be a thriving democracy with strong institutions, they predict.
“I think all this seeming chaos is a result of the open-ness we are all experiencing after March 8. A lot more issues are coming to the surface now and people are airing their views a lot more freely. Just because we disagree with each other does not mean we want to destroy each other. This is democracy in action,” said ceramic artist Mumthaz S.
That’s a comforting perspective but today Malaysia looks like a mess. The Anwar episode just adds a layer of sordidness to this depressing picture…”
Ladies and Gentleman,
So, allow us so to speak, dengan izin dari tuhan, anak kecil hanya boleh berjalan setelah dia jatuh. Kami tak punya wang ratusan juta. But we have all the humanity in our heart. The world is changing my friend. You are still there, we have been abandoned for more than 30 years, 20 years, 10 years, 5 years.
WHY we surface, simply because we are sick and tired and we know that the world is getting sicker, this illness will be prolonged. Read on all our authors articles, we are fighting to balance up the right information while educating our visions for a new Republic of Malaysia when the Monarch had failed to restore the order of HUMANITY as what they are supposed to do.
In our previous messages since the last 7 years, we had stated clearly of our vision on economics, religions and realistic wealth sharing. None of us understands had since understand no more on multi races, warna kulit atau keturunan.
Kami telah banyak memintak bantuan dari host negara kami dan kami telah dapat membedakan antara realitas dan penipuan. Kami cuma mahu membantu dan telah kami laksanakan dasar nya. Jika usaha kami ini gagal, maka kami akan kesal kerana anak anak cucu cicit kita di Malaysia akan terus di jangkal dengkel benakkan dan di bodoh bodoh kan oleh si pengkhianat bangsa di lokal, atau pengkhianat bangsa yang hadir dari Malaysia dan berbisnes di luar, sedang kan mereka tidak tahu latar belakang kami yang sudah lama di luar; sementara yang di Malaysia anda di datangi oleh si pendatang yang hadir melabur di Malaysia, atau syarikat syarikat Malaysia yang di luar yang melabur kembali di Malaysia menggunakan wang yang sebenarnya adlah dari wang di Malaysia, yang hanya telah melacur kan aspirasi nya kehidupan Malaysia.
Reformasi telah bermula, bukan untuk mana mana pun pemimpin yang mereka sangka kami mendukung mereka. KAMI HANYA MENDUKUNG RAKYAT MISKIN. Namun, tapi kami masih malu dan masih hormat dengan orang tua. Malah kami kesal tidak melakukan luahan hasrat kami sejak dari 2002 setelah sidang Trader asal nya dari 7 negara yang telah mengambil inisiatif untuk mengepung ekonomi Malaysia. Ekonomi anda telah di kepung, wahai Malaysia. Apakah kamu tidak sadar?
Apa pun yang sedang berlaku dan dapat di lihat dari luar segala kejadian yang di Malaysia, adalah sekadar mainan kanak kanak dan isu minyak dan minyak sahaja. Malaysia dan Nusantara telah banyak buat silaf. Nusantara yang bermula nya di Malaysia perlukan masa lebih dari 40 tahun lagi untuk bangun kembali. Namun, anda tidak sempat cukup waktu sampai ke tahap itu. Umur semakin meningkat, masa depan tidak keruan.Anak anak selepas dari zaman ini, akan terpinga pinga terkapai kapai tidak tahu asal usul masalah ekonomi mereka. Anda telah banyak menipu orang.
Maka kami berkempen untuk menunjukkan resources Malaysia yang penting untuk kita hormati. Sebenar nya lebih dari itu. Tapi kami juga telah di tipu oleh agensi yang terkait dengan UMNO. Kami dah mencuba selama 7 tahun yang lalu, tapi kerana kecewa kami diamkan, kerana kami tidak punya kaitan apa pun dengan UMNO baik dari hal business mau pun partai yang lain. Kami merdeka. Jiwa kami merdeka. Maka tercetus lah rasa mahu membantu.Tetapi bersyarat.
Justeru, dengan gabungan Republik Malaysia di luar Malaysia yang telah pun berlaku, kami mahu akses ke dalam pemerintahan Malaysia, dengan membawa seramai mana pun yang mungkin atas nama ikatan suara 50% mewakili suara bebas rakyat Malaysia di Parlimen, di Jabatan Jabatan dan Kementerian, di PNB dan setiap koperasi dan struktur peradaban manusia.
Vokaliti adalah fundamental kita yang akan berhadapan dengan strategi Negara Negara besar yang masih berikrar setiap pagi di sekolah sekolah mereka untuk menjadikan Asia jajahan mereka. Internet terlalu pendek untuk menjangkau semua itu, namun informasi informasi strategi strategi ini tidak juga boleh di jual kepada manusia yang tidak mengerti, demi namanya integriti, kerahsiaan walau pun kami tahu siapa kah sebenar nya dalang dan pemimpin pemimpin yang anda telah pilih, atau salah pilih, sewaktu bertemu mereka di luar.
Apakah kami hanya mahu melepaskan cerita tanpa kami tahu hasrat hati dan aspirasi kemanusiaan mereka? Justeru kami ambil ikhtiar jalan keluar, sehingga semua cukup untuk kami beritahu, maka tarikh (*) adalah saat yang kita tunggu, SELAGI TIADA KESADARAN MEREKA MELETAK JAWATAN, maka satu persatu rahsia meraka akan kami kembang kan akan kami siar kan, demi malu nya kami, demi balasan malu nya mereka, kami telah kalah dan dikalah kan, tapi dengan tuhan yang maha kuasa, mereka tidak akan lepas dari perbuatan yang mereka sendiri laku kan.
Kami sudah mula menstrukturkan strategi kebangkitan rakyat, kami punya acara kami tersendiri, demi rakyat demi bangsa ku Malaysia. Segala yang di anggap messy di kampung halaman itu, adalah hasil dari sesuatu yang telah dilakukan oleh mereka di sana. Bukan kami yang jauh. Setiap sesuatu yang berlaku mesti punya sebab. Maka, kita akan lihat apa kata nya Tian Chua esok hari nya. Walaupun kami tahu membaca Mandarin dan kami anggap Tian Chua hanya mencari popularitas nya, maka kami tetap akan tunggu dan melihat permainan ini dari jauh. Jika Tian Chua masih tidak dapat melerai kan kekusutan ini, sinonim nya, percaturan akan terus berlaku selama mana pun, sehingga rakyat Malaysia benar benar Merdeka.
Jika kami tak ber puas hati, kami akan tetap tunggu 20.08.2008, dan untuk selama lama nya.
<nun>noon<H>
The Malaysian Insider